Tayangan :

interior Istiqlal
Asyiikkk, keIstiqlal kesampaian juga. Masjid yang berdekatan dengan Monas ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Istiqlal yang artinya merdeka .

Sengaja sih- memang jauh-jauh hari dah diplaning, setelah acara Maulid di Monas kami akan mampir ke sini. Pilihan tepat untuk menunaikan sholat Dhuzur, sekalian ngadem dari teriknya udara Jakarta. Tau sendiri kan, Jakarta di siang bolong gini bukan panas lagi, tapi super duper puanaasss poollll. Kepala saya sampai nyut-nyutan.  

Daripada migran saya kambuh, mending istirahat dulu di masjid ini. Udaranya sejuk, malah saya sampai terkantuk-kantuk oleh semilir angin – mungkin karena AC, atau memang pengaturan ventilasinya yang bagus. Pengurusnya juga ramah-ramah kok, lihat saya tidur-tiduran di masjid malah dikasih senyum (padahal saya ngarep banget, jangan senyum doank dong mbak, kasih snack kek).  Pantesan banyak pengunjung yang betah berlama-lama di sini.

  
Kalau bosan di dalam, cobalah mengunjungi koridor belakang. Dari sini akan terlihat bahwa masjid yang dibangun sejak tanggal 24 Agustus 1951 ini tampak lebih kokoh dan lebih megah daripada tampak dari depan. Pilar-pilarnya menjulang tinggi. Saya juga menemukan bedug raksasa di sini yang konon terbuat dari pohon meranti berusia 300 tahun-an, wow!
  



Aning kesenengan tuh, nemu tempat buat lari 2x, buat njot2x an,



Bagi yang belum pernah ke sini, saya akan bilang, ‘kacian deh loe’, cekakakkk…  apalagi yang tinggal di daerah Jakarta. Obama saja yang tinggal di Amrik meluangkan waktu datang ke Masjid Istiqlal. Jangan mau kalah donk sama Obama…
 
EstriShinta Sabtu, Februari 27, 2010
Read more ...

Thanks buat teman-teman yang sudah mengajari saya. Kalian adalah teman-teman yang kreatif, baik hati dan tidak sombong. Dengan ilmu desain grafis tingkat tinggi-nya, plus kesibukannya kejar setoran, dengan sabar dan telaten menjawab keingin-tahuan saya.
Namanya Adobe Photoshop atau bisa juga disebut Photoshop, merupakan perangkat lunak yang dikhususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan pembuatan efek. Seru lho, dengan program ini kita bisa mengutak-ngatik gambar suka-suka kita. Foto artis atau pejabat bisa dimodiv sedemikian rupa, dikasih kumis, dibikin gondrong… asal jangan disalah-gunakan saja. Kalau saya sih, sebatas untuk mengutak-ngatik foto-foto keluarga.
Awalnya saya penasaran melihat keahlian teman-teman saya dalam hal desain. Wuihh, hasil karya mereka keren-keren. Nicholas Saputra saja pernah pesan ke mereka, Rossa bahkan Mama Dedeh juga pernah… (pengennya sih Mario Teguh, tapi belum kesampaian). Saya kagum, kok bisa ya dari gambar sederhana dibikin ‘wah’. Satu gambar bisa dimacem-macemin sehingga menimbulkan kesan yang berbeda-beda. Efek glamour, natural, sephia…
Saya banyak tanya ke teman-teman printing, misalkan bagaimana membuat efek blur, bagaimana meng-crop gambar, menaruhnya di gambar-2, lalu menyatukannya supaya gambar terlihat ‘nyambung’. Untuk mempelajarinya kuncinya hanya satu sih yaitu langsung praktek. Belajar photoshop nggak akan bisa kalau nggak dipraktekan secara langsung. Nggak usah takut salah, klik saja pilihan-pilihan yang ada. Kalau hasilnya nggak sesuai dengan keinginan kita, ya tinggal di-undo lagi. Gampang kan?
Ini adalah contoh-contoh hasil karya saya sekitar 6 tahun silam, siapa lagi korbannya kalau bukan foto-foto Aning (waktu itu masih 1 tahun-an) :




unik, bukan?
Saking getolnya, sampai-sampai Imam- rekan saya protes, “Buat apa sih belajar begituan? Bisa-bisa kamu nanti dipindahin ke printing lho…”
Hehehe, mana ada jalurnya keuangan dipindah ke printing?
Wong saya cuman pengen tau doang, biar nggak katrok-katrok amat-lah. Perusahaan tempat saya bekerja bergerak di bidang digital printing. Meskipun saya orang keuangan, nggak ada salahnya sedikit mengenal desain, biar nyambung aja kalo diajak ngomong anak printing. Lagipula, kalau bisa desain kan berguna juga tuh, buat cover laporan misalnya. Biar nggak monoton atau kaku, laporan keuangan dengan ilustrasi natural atau sedikit aksen, kan manis jadinya…
( Thanks buat teman-teman yang saya paksa menjadi guru saya :P )
EstriShinta Kamis, Februari 25, 2010
Read more ...

mumpung hari lagi cerah
mumpung udara lagi segar,
jalan-jalan yoookk….

  
semata wayang dah rapi jali dari jam 3 sore
mintanya keluar,
pokoknya keluar, ‘kemana aja boleh deh… ‘katanya
21 Februari 2010,
(ya-iyalah, ini kan hari ultahnya dia…)
7 tahun, dah mulai centil
               
gak taunya eh2x,
gak taunya eh2x,
ternyata, dia ngincer pizza...

 
EstriShinta Senin, Februari 22, 2010
Read more ...

dadi wong urip ojo dumeh
ojo dumeh sugih,
ojo dumeh ngganteng,
ojo dumeh ayu,
ojo dumeh pinter,
ojo dumeh duwe pangkat…

wong mati ra nggowo dunyo,

dadi… ojo dumeh.

… dadi wong urip, luweh becik sumeh
yen sumeh…
sing sugih tambah sugih,
sing ngganteng tambah ngganteng,
sing ayu tambah ayu,
sing pinter tambah pinter,
sing duwe pangkat tambah sukses…

wong dumeh iku biasane wong ndeso = katrok. Setuju?
So, yen dumeh malah tak guyu



(Kikikkkikk….. )
Oke friend, pembahasan kita kali ini adalah ‘ojo dumeh’. Filosofi Jawa ‘ojo dumeh’yang berarti jangan sombong atau jangan mentang-mentang. Saya yakin di antara teman-teman tidak ada yang seperti itu. Dan mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari sifat seperti itu. Jangan deh, jangan mendekati ‘dumeh’. Karena selain merugikan, sifat yang satu ini juga berbahaya. Ya, ber-ba-ha-ya! ‘Dumeh’ bisa menjadi racun di hati kita, membuat kita sombong-takabbur-riya, mem’busuk’an hati kita.
‘biasane wong dumeh sering kesandung,
‘ndangak’ alias selalu melihat ke atas yang berakhir dengan ambruknya harga diri. Kawan, semuanya tidahlah kekal. Jangan suka pamer dengan apa-apa yang kita miliki, karena semua itu hanya titipan belaka.

sopo sing dumeh bakal keweleh

sopo sing adigang bakal keplanggrang

sopo sing adigung bakal kecemplung

sopo sing adiguno bakal ciloko

sopo sing becik bakal ketitik

sopo sing salah bakal seleh

sopo sing temen bakal tinemu

Mudah-mudahan kita bisa saling menghargai, ‘bisa merasa’ bukan ‘merasa bisa’.
EstriShinta Kamis, Februari 18, 2010
Read more ...

Oalahh, seroja itu bunga teratai to? Awalnya saya berpikiran seperti itu… Kepikiran untuk menulis bunga yang satu ini justru saat saya menonton film ‘Sang Pemimpi’ (bukan ‘Laskar Pelangi’ lho…). Pikir saya, bagus juga kalau Arai merayu gadis pujaan hatinya Zakiah Nurmala dengan mendendangkan lagu ‘Seroja’ ini (wah… saya kok jadi berandai-andai ya, coba yang jadi Zakiah Nurmala itu saya dan yang menjadi Arai itu suami saya - 10 tahun silam, xixixi… ) - maksa.com. Dinyanyikan setelah ‘Fatwa Pujangga’ dengan irama mendayu-dayu… (pasti lebih yahud dan dasyad!).
Sebenarnya saya kerap sih mendengar namanya, Seroja- kedengarannya indah. Lagunya pun sering saya dendangkan meskipun dengan lirik yang acak-adul, ‘rengeng-rengeng’ orang jawa bilang (mungkin yang paling paham adalah teman seruangan saya. Tiap saya mulai suntuk dan ngantuk, lagu inilah yang keluar dari mulut saya dengan lirik yang nggak jelas). Meskipun lagu ini pernah dipopulerkan oleh Iis Dahlia, tapi menurut saya sih lebih keren kalau yang menyanyikannya cowok, lebih masuk ke hati saya – seolah lagu itu memang dinyanyikan khusus buat saya. :)
Nah, Kawan. Karena saya belum hapal liriknya, saya buatkan catatan khusus di sini supaya saya mudah mengingatnya. Sekarang, mari kita dendangkan bersama :

Mari menyusun seroja
Bunga seroj
a ah... ah...
Hiasan sanggul
remaja
Puteri remaja


Rupa yang
elok
Di manja jangan dimanja ah... ah...
Puja lah ia sekadar
Oh sekadar saja

( korus )
Mengapa kau bermenung
Oh adik berhati
binggung
Mengapa kau b
ermenung
Oh adik berhati binggung

Lupakan saja asmara
Pada asmara...
Lupakan saja asmara
Pada asmara...
Mari menyusun seroja
Bunga seroja ah... ah...
Hiasan sanggul re
maja
Puteri remaja ah... ah...

Rupa yang elok

Di manja jangan dimanja ah... ah...
Puja lah ia sekadar
Oh sekadar saja

( ulang korus )

Bunga seroja sendiri, sebelumnya saya belum ngeh sama bentuknya. Sampai saya membuka image-nya mbah google. Oalahh, kalo bunga ini sih saya juga pernah lihat. Ini gambar yang saya temukan :
Indah dan cantik, bukan? Saya kasih point 8. Selain indah, cantik, anggun, menawan siapapun yang melihatnya...
Sedangkan definisi dari Pakdhe Wiki, penjelasannya sebagai berikut (saya kopas saja ya) :
Seroja atau lotus (Nelumbo nucifera Gaertn.) adalah spesies tumbuhan air tahunan dari genus Nelumbo yang berasal dari India. Di Indonesia tanaman ini sering kali disebut teratai (Nymphaea) walaupun sebenarnya keduanya tidak berkerabat. Seroja memiliki tangkai bunga tegak dan bunganya tidak mengapung di permukaan air, sebagaimana pada teratai. Seroja pernah dikenal dengan nama binomial Nelumbium speciosum (Willd.) atau Nymphaea nelumbo.
Tangkai berbentuk tabung yang kosong di tengahnya untuk jalan lewat udara. Daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rimpang yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai, atau rawa. Tinggi tanaman sekitar satu meter hingga satu setengah meter.
Daun tumbuh ke atas, tinggi di atas permukaan air. Daun berbentuk bundaran penuh tanpa potongan, bergelombang di bagian tepi, dengan urat daun berkumpul ke tengah daun. Diameter daun dapat mencapai 60 cm. Permukaan daun mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun membentuk butiran air.
Bunga dengan diameter sampai 20 cm. berwarna putih bersih, kuning atau merah jambu, keluar dari tangkai yang kuat menjulang di atas permukaan air. Bunga mekar di bulan Juli hingga Agustus.
Ada beberapa kultivar seroja dengan bentuk dan warna bunga yang beragam. Lotus (genus Nelumbo) merupakan lambang negara India.
Manfaat :
~ Penghias kolam di taman
~ Rimpangnya enak dimakan (banyak digunakan dalam masakan Jepang, masakan Tionghoa, dan masakan India)
~ Biji kaya dengan tepung sehingga bisa dimakan atau diolah menjadi bahan makanan. Biji yang direbus, dihaluskan dan dicampur gula menjadi isi Kue bulan yang dimakan pada Festival Pertengahan Musim Gugur (Mooncake festival). Di Tiongkok, biji yang masih muda diminum sebagai pengganti teh.
~ Bongkol yang berlubang-lubang seperti sarang lebah dijual dalam bentuk kering sebagai pelengkap dalam seni merangkai bunga kering.
~Daunnya lebar sehingga sering digunakan sebagai pembungkus, terutama pembungkus ikan di pasar tradisional sebelum penggunaan kantong plastik menjadi populer.
Teknik penanaman : Tanaman dapat berkembang biak dari biji yang sudah tua atau rimpang. Seroja dapat ditanam di pot berisi tanah berlumpur yang berair.
Sejarah :
Di zaman Mesir kuno, seroja dijumpai tumbuh bersama-sama dengan Teratai spesies Nymphaea caerulea di pinggiran sungai Nil. Bangsa Mesir zaman Firaun sangat memuliakan seroja, sehingga bunga, buah, dan daun kelopak dijadikan motif dalam arsitektur kuil. Dari Mesir, seroja dibawa ke Assiria dan menyebar ke Persia, India, dan Tiongkok. Pada tahun 1787, Sir Joseph Banks membawa seroja ke Eropa Barat untuk ditanam di dalam rumah kaca di kebun raya
Pernah dengar bunga lotus? Ya bunga lotus dengan nama latin Nelumbo nucifera merupakan jenis tanaman yang hidup dan tumbuh di air. Bunga ini juga sering disebut dengan bunga Seroja. Bunga lotus termasuk dalam famili Nymphaeaceae, dengan perbanyakan dengan cara rimpang dan biji.
Ternyata, Bunga Seroja beda lho dengan Bunga Reratai :
Perbedaannya adalah:
  • Daun teratai mengambang di permukaan air, sedangkan daun lotus menjulur ke atas.
  • Bunga teratai memiliki pusat bunga yang kecil, sedangkan bunga lotus memiliki pusat bunga yang besar.
  • Bunga teratai memiliki warna yang beragam, sedangkan bunga lotus hanya memiliki warna bunga putih atau merah muda.
Dan masih banyak kegunaan lainnya, seperti : bagian tengah dari bunganya dapat dijadikan garnish (hiasan dari sebuah sajian makanan). Sedangkan daunnya juga bisa dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan.
Di Korea ada teh herbal yang bernama tisane. Teh ini terbuat dari bunga dan daun dari bunga lotus. Dari beberapa negara (China, Kanton, India, Jepang, Korea) menggunakan tanaman ini sebagai sayur pada sup, deep-fried, stir-fried, dan braised dishes.
Yup ! Sekarang saya sudah paham, kalau bunga Seroja itu tidak sama dengan Bunga Teratai? Mereka, jelas berbeda.
Semoga bermanfaat :D….
EstriShinta Selasa, Februari 16, 2010
Read more ...
 


 
                  Saya mendapat telepon dari nomor tak dikenal. Sempat curigation juga mengingat banyaknya penipuan akhir-akhir ini.
               
                  “Hallo..,” suara di seberang sana. Sepertinya dia lagi di pinggir jalan atau malah di terminal karena backing vokalnya berisik banget.

“Ya hallo…?” jawab saya.

“Kamu lagi di mana?”

Saya mengernyit, bingung karena suaranya tak saya kenal. Cuman logatnya pastilah Jawa. Wah, teman saya Jawa di kampung buanyakk. “Ini siapa ya?” tanya saya ragu.
Agak lama menjawab, “Andree!!”
Deg. Saya punya teman namanya Andre, tapi anaknya stress abis. Masak dia mau terror saya? Tapi nggak mungkin ah. Lagian nomor hp saya ini baru, nggak mungkin dia tau nomor hp ini karena nomor saya memang sering gonta-ganti (hobi mengikuti provider yang paling murah, hihihi)
“Andre?? Andre siapa ya?” ulang saya penasaran.
“Andre… “ Kedengeran saya, “Andre keponakan Mbak Asiiihh!”
Warung di belakang Buring yang saya kenal memang namanya Mbak Asih, tapi saya nggak kenal keponakannya, apalagi namanya Andre…
“Haa”! Andre keponakan Mbak Asih?” saya ulang pernyataannya.
“Bukan…”
Lho?!
“Andreee… Andre sebelahnya Pak RT…?!” suaranya diset stereo.
“Haa, sebelahnya Pak RT?”
“Iyaaa. Kamu lagi dimanaaa?”
Saya masih di tempat kerja. Tapi saya nggak jawab. “Lah kamu, mau ngomong sama siapa ini?” saya ikutan berkamu-kamu.
“Ini siapa?” dia ganti nanya.
“Lah ini, kamu nelpon siapa?” saya nggak jawab.
Agak lama juga. “… Ini… Bu Suratmi bukan?”
Gedubrakkk
Geli bukan kepalang saya. “Tuh kan, kamu salah sambung…”
“Ini bukan Bu Suratmi ya?”
“Bukaannn… salah sambung… “
“O, iya-iya….” Mungkin dia cek ulang nomornya dan menyadari kekeliruannya, “Maaf, salah sambung…. "
"Iya, kamu salah sambung!"
"Assalamu’alaikum.”
“Wa' alaikum salam….”
Lutuna....

(Senin, 15 Feb 2010 : kejadian menjelang magrib)

(Senin, 15



EstriShinta Senin, Februari 15, 2010
Read more ...

Saya pernah merasa kesal, sekesal-kesalnya. Banyak hal membuat saya marah, sedih, merasa gagal, kecewa, sampai-sampai saya dongkol berhari-hari. Saya coba membaca buku-buku ‘petuah’, mencoba berbagai tips penyemangat atau motivasi, cerita-cerita inspirasi, tayangan-tayangan televisi seperti 'Kick Andy', 'Mario Teguh', 'Andai Saya Menjadi' sampai problematika rumah tangga di 'Mamah Dedeh'… dengan harapan satu, supaya saya merasa betapa beruntungnya saya diberi nikmat dan anugerah yang tiada henti seperti sekarang ini. Supaya kekesalan saya mereda dan saya kembali menjadi manusia yang arif dan bijaksana. Menjadi manusia dengan penuh rasa syukur dan berbahagia.
Tapi permasalahan tidak berhenti sampai di situ. Kawan, namanya saja kesal, ya tetap saja saya masih kesal. Kekesalan saya kali ini tidak bisa dihibur dengan cara apapun. Dengan cara religius, sholat misalnya? Ternyata saya belum sereligius itu, Kawan. Tingkat keimanan saya masih seperti saringan tahu, bolong-bolong…
Rasa tidak puas merongrong diri saya. Saya hanya tidak mau menjadi naïf, realistis saja… manalah bisa saya pura-pura tersenyum, menganggap semua baik-baik saja, sementara hati saya lagi dongkol setengah mati. Apalagi yang membuat saya kesal itu selalu ngider-ngider, bolak-balik lewat di depan saya. Ini serius, beneran… Jangan dikira yang membuat saya kesal cuman sebentuk kecoak atau tikus got, bukan… Kalau lagi kesal begini, saya mengklaim penyebabnya lebih menjijikan dari dua hewan yang menjijikan tadi. Dan saya tak perlu membahas penyebabnya, karena pastinya akan membuat saya bertambah kesal.
Sebenarnya banyak faktor penyebabnya sih…. Salah satunya - kalau diurutkan kebelakang, mungkin karena saya salah mempercayai orang. Oya, ada sebuah tayangan 'Kick Andy' - episode ‘Rahasia di Balik Layar’. Di akhir tayangan itu Andy F. Noya membuat suatu kesimpulan, kurang – lebihnya seperti ini :
Tidak ada sahabat yang sejati,
Tidak ada musuh yang abadi…
Yang ada adalah kepentingan,
kalau kepentingannya sama, ayoo…

Ini mirip-mirip dengan kejadian yang saya alami (lah kok saya merasa mendapat pesan dari Tuhan ya). Ini lho dunia sekarang... 'manusia' – saya contoh riilnya, dinilai dari kesamaan kepentingan semata. Pelipur lara saya, ‘Bukankah lebih baik kalau yang menjadi sahabat kita – teman kita, adalah orang yang bisa sejalan (kepentingannya) dengan kita?’. Fenomena terkini, ternyata sebuah kepentingan bisa mengalahkan segalanya... bahkan mengalahkan nurani untuk menjadi manusia yang baik (mudah-mudahan kita semua tidak seperti itu). Dan jujur, ini menyakitkan hati saya.
Bingung dengan arah pembicaraan saya? Tak usah dipikir panjang, Kawan! Cukuplah saya dan Tuhan yang tau (karena memang saya tidak mau membahas ini).
Yang ingin saya sampaikan di sini, bagaimana cara saya mengatasi kekesalan ini supaya tidak berkelanjutan? Soalnya setelah berhari-hari manyun, capek juga ya? Rugi tenaga, waktu, capek pikiran… bisa hilang smile di muka saya. Akhirnya, dengan berjalannya waktu saya mencoba berdamai dengan ‘kenyataan pahit’ ini. Lalu saya putar balik ‘kenyataan pahit’ ini menjadi sesuatu yang ‘manis’. Istilahnya ‘dunia terbalik’ (ya, bukankah sekarang dunia serba terbalik? Banyak orang pintar malah jadi pengangguran, orang yang guobloknya pol malah diberi jabatan. Orang malas diberi kekayaan, orang jujur malah dianggap bodoh. Ini yang terjadi diluaran.) waa, sakit hati lagi....
Kembali ke topik awal, deh
Untuk mengatasi kekesalan saya ada satu teori yang saya namakan teori 'dunia terbalik'. Caranya? Saya putar segala hal yang nggak enak menjadi sesuatu yang menyenangkan, yang susah-susah menjadi ringan, yang menderita menjadi suka-cita, yang sengsara menjadi bahagia. Pembodohan diri? Tidak, Kawan! Ternyata ‘kenyataan’ adalah sebuah keadaan yang kita ‘ciptakan’ dan itu ‘tidak mutlak benar’ (ini saya dapatkan dari ‘transformation’nya Pak Tanadi). Masuk akal juga. Kenapa kita harus bersusah-susah, bersengsara ria atas sesuatu yang belum tentu ‘mutlak benar’? Enjoy sajalah… (ini bisikan hati saya pada akhirnya). Hidup hanya sekali, La Tahzan sajalah… (ini sesuai dengan anjuran keyakinan saya). Dunia tidak kiamat hanya karena kita ‘dianiaya’ orang, misalnya. Dunia tidak berhenti hanya karena kita 'disakiti' oarng. Masih ada hari esok, masa depan dan kesempatan terbuka lebar di depan kita dan itu tidak ditentukan oleh orang-orang yang ‘menganiaya’ atau 'menyakiti' kita tadi, misalnya.
Optimis, optimis, optimis!
Untuk itu saya harus mempunyai ‘suara mental’ yang baik (meminjam istilah Pak Tan). Dan rupanya harus banyak-banyak belajar 'ilmu ikhlas' (kali ini saya meminjam istilah dari sinetron KSD – Kiamat Sudah Dekat). Kita tidak perlu terpuruk dan susah berkelanjutan, bukan? Karenanya saya harus bangkit dan lebih kuat dari sebelumnya.
Kawan, kalau kita bisa mengambil hikmah dari apapun yang menimpa kita, saya yakin hidup lebih indah sesudahnya.
(sekarang sudah lega karena saya bisa menuangkannya ke dalam tulisan…)
EstriShinta Rabu, Februari 10, 2010
Read more ...



Ini adalah hasil rekaman sewaktu aning ikut lomba anak sholeh – membaca Kalimat Thoyyibah di Pasar Seni Ancol (tahun 2008). Agak telat posting-nya sih, karena kalau dihitung-hitung berarti sudah dua tahunan yang lalu. Gak papa lah… buat koleksi pribadi, supaya nanti bisa saya ceritakan kembali kalau dia sudah besar. Yang pasti acaranya seru, kreatif dan asyik.


Guru-gurunya pintar. Saya baru tahu bagaimana cara berbaris anak-anak TK supaya tidak hilang di tengah keramaian. Beginilah formasinya :

Lucu ya? Dari pengalaman pribadi, meleng sedikit saya sudah kehilangan jejak aning. Wah… banyak anak hilang kalau caranya begini, yang mana anak saya ya? Seragam, sama… kerudung, sama… muka, juga mirip-mirip semua. Akhirnya saya mencarinya dengan melihat sepatunya. Warna sepatu aning hitam dengan krep metal sebagai detailnya, nah itu dia! Begitu cara saya menemukan anak saya di tengah kerumunan kurcaci-kurcaci cilik.

Dan inilah penampilan aning sewaktu dia membacakan kalimat thoyyibah di atas panggung…

Alhamdulillah berjalan dengan lancar…. meskipun sebenarnya saya geli bukan main melihat face aning dan teman-temannya yang polos dan lugu itu. Jempol dua deh buat keberaniannya naik panggung…

Selesai lomba kalimat thoyyibah, selanjutnya adalah lomba mewarnai. Berikut adalah beberapa hasil foto yang saya ambil dari luar arena.


Tentu saja, anak-anak selalu identik dengan jalan-jalan. Hebohnya sewaktu ngantri di Gelanggang Samudra, berisik, ribut, nggak sabaran, capek... terbayar sudah dengan film animasi 5 dimensi (bukan empat lho, tapi lima dimensi). Besok-besoknya saya berkesempatan ke Gelanggang Samudra lagi teaternya sudah berubah menjadi 4 dimensi, wah... berarti saat ini saya sedang beruntung. Maklum, ini adalah pengalaman pertama saya nonton film 5 dimensi, luar biasa.... Selain teater, masih banyak wahana yang bisa kita kunjungi di Gelanggang Samudra ini - tanpa bermaksud promosi, seperti atraksi lumba-lumba dan paus putih, singa laut, aneka satwa - bisa melihat kuda nil yang sedang berendam lumpur dan malas-malasan, akuarium air tawar dan masih banyak lagi, cakep bukannn...

EstriShinta Selasa, Februari 09, 2010
Read more ...