Tayangan :

Dalam 'Sirah Nabawi' diceritakan, Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda, “Aku adalah kota ilmu sedangkan Ali adalah pintunya.” Waktu itu saya tak banyak bertanya, maklum... saya membacanya menjelang tidur, jadi sambil ngantuk-ngantuk gitu :) Tapi di lain waktu, saya dipertemukan dengan kalimat yang sama lagi, Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Aku adalah kota ilmu sedangkan Ali adalah pintunya." Barulah saya terusik. Maksudnya apa ya?
Saya menyadari betul bahwa ilmu itu bersayap-sayap (mengutip kalimat Andrea Hirata). Saat kita menemukan satu ilmu - contoh, satu kata saja yang tidak kita mengerti, begitu kita mencari tau, ternyata di dalamnya ada ribuan kata lagi yang kita tidak tau dan merangsang kita untuk segera mencari tau. Begitulah seterusnya.
Jadi benar sekali jika dikatakan, bahwa makhluk yang tak pernah puas adalah :
1. Manusia pencari harta
2, Manusia pencari ilmu

Sadarlah saya. Tapi menurut saya sih, dibandingkan manusia pencari harta, tentu saja manusia pencari ilmu lebih elite. Mau tau kenapa? Marilah saya jelaskan (meskipun referensinya bukan dari saya karena saya hanyalah manusia yang sedang belajar...)

Beginilah ceritanya :

Ketika kaum khawarij mendengar Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Aku adalah kota ilmu sedangkan Ali adalah pintunya.”, timbul rasa benci mereka kepada Sayyidina Ali. Lalu berkumpulah sepuluh orang dari pemuka mereka.
Mereka bersepakat akan melakukan uji coba terhadap Sayyidina Ali, “Kita akan menanyakan satu masalah dan melihat bagaimana Ali menjawabnya. Seandainya ia menjawab masing-masing dari kita dengan jawaban lain, tahulah kita bahwa ia orang alim sebagaimana di katakan oleh Nabi SAW.”

Lalu dimulailah test itu,

1. Orang ke-1 bertanya, “Hai Ali mana yang lebih baik, ilmu atau harta?”
    Sayyidina Ali Kw menjawab dengan tenang,”Ilmu lebih baik daripada harta.”
    “Dengan dalil apa?” tanya orang itu.
    “Ilmu itu warisan para Nabi dan harta itu warisan Qarun, Syaddad, Fir’aun, dan lainnya.” jawab Sayyidina Ali.
    Orang itupun pergi.
2. Lalu orang ke-2 bertanya dengan pertanyaan yang sama. Sayyidina Ali menjawab,”Ilmu lebih baik daripada harta.”
“Dengan dalil apa?” tanya orang itu.
Sayyidina Ali menjawab, “Ilmu menjagamu sedang engkau menjaga harta.”
3. Kemudian datanglah orang ke-3, dan Sayyidina Ali Kw menjawab dengan jawaban yang sama tetapi dengan penjelasan yang berbeda, ”Ilmu lebih baik daripada harta, karena ... Pemilik harta mempunyai banyak musuh dan pemilik ilmu mempunyai banyak teman.”.
4. Jawaban untuk orang ke-4, “Ilmu lebih baik daripada harta, karena... Apabila kau belanjakan hartamu, ia akan berkurang dan jika kau amalkan ilmu mu ia akan bertambah.”
5. Jawaban untuk orang ke-5, "Ilmu lebih baik daripada harta, karena... Pemilik harta bisa di panggil si pelit dan menjadi hina, sedangkan pemilik ilmu di panggil dengan sebutan agung dan mulia.” 
6. Jawaban untuk orang ke-6, "Ilmu lebih baik daripada harta, karena...Harta harus dijaga dari pencuri, sedangkan ilmu tidak perlu dijaga dari pencuri."
7. Jawaban untuk orang ke-7, Ilmu lebih baik daripada harta, karena... Pemilik harta akan di hisab pada hari kiamat, sedangkan pemilik ilmu akan memberi syafaat pada hari kiamat.”
8. Jawaban untuk orang ke-8, "Ilmu lebih baik daripada harta, karena... Harta itu makin lama didiamkan makin bertambah usang, sedangkan ilmu tidak bisa lapuk dan usang.”
9. Jawaban untuk orang ke-9, "Ilmu lebih baik daripada harta, karena... Harta bisa membuat hati menjadi keras, sedang ilmu itu menerangi hati.”
10. Jawaban untuk orang ke-10, "Ilmu lebih baik daripada harta, karena... Pemilik harta bisa mengaku menjadi Tuhan akibat hartanya, sedang orang berilmu justru mengaku sebagai hamba karena ilmunya(merasa makin kecil di depan keagungan Allah swt).

Demikianlah 10 penjelasan dari Sayyidina Ali mengenai keutamaan ilmu daripada harta.  Lalu beliau berujar lagi, “Andaikata mereka bertanya (lagi) tentang ini, niscaya akan kujawab dengan jawaban yang lain selama aku masih hidup.” 

Kemudian datanglah semua orang yang mengajukan pertanyaan tadi lalu mereka menyerah dan mengakui kealiman Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib Karramallahu Wajhah.

Subhanallah....

Karena itu kawan, hayuuukk... memperbanyak ilmu!
EstriShinta Minggu, Januari 23, 2011
Read more ...
Bila engkau baik…
Orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egoismu.
Biar begitu, tetaplah bersikap baik.

Bila engkau jujur dan berterus terang...
Orang mungkin akan menipumu.
Biar begitu, tetaplah berbuat jujur dan berterus terang.

Bila engkau sukses...
Mungkin engkau akan mendapat teman-teman palsu dan musuh-musuh sejati.
Biar begitu, tetaplah meraih sukses.

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun...
Mungkin akan dihancurkan oleh seseorang dalam semalam.
Biar begitu, tetaplah membangun.

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagian,
Orang mungkin akan iri hati dan dengki.
Biar begitu, tetaplah berbahagia dan temukan kedamaian hati.

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini...
Mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya.
Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan.

Berikan pada dunia milikmu yang terbaik...
Dan mungkin itu tak akan pernah cukup.
Biar begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik.

Ketahuilah...
Pada akhirnya...
Semua ini adalah masalah...

Antara engkau dengan Tuhanmu.
Bukan antara engkau dengan mereka. 

(puisi indah yang saya dapatkan hari ini dari 'Kata-kata Hikmah', bersumber dari Mother Teresa.  Tak perlulah kita membahas latar belakang penciptanya. Yang jelas, puisi ini sangat menyentuh dan masuk ke relung hati saya. Wajib dikoleksi untuk perbaikan diri. Marilah belajar menjadi pribadi yang senantiasa menuju ikhlas)
EstriShinta Minggu, Januari 09, 2011
Read more ...

Rencananya buwat prepare malam taon baru, saya sengaja beli 2 ekor ayam di Detos. Dah siap panggang karena dah dibumbuin dari sononya – biasa, nyari praktis. Daripada bête – pikir saya, bikin acara ndiri bakar ayam di rumah, lumayan lah.

Gak taunya suami ngajak ke Gelora Bung Karno. Ya uwdah, tuh ayam nganggur sampai besoknya. Baru deh kepegang paginya. Praktis buwat sarapan, tinggal masukin ke oven, tunggu sekitar 1 jam-an lah (gak usah ditongkrongin). Tinggal nyiapin sambelnya – pilihan jatoh ke sambel bajak. Beres deh.


  
Dari tampilannya aja dah bikin ngiler khan?


This is Chef…  Silfi Quinn

Tip : pilihan ayam siap bakar gini sangat praktis, hemat waktu dan tenaga. Biasanya di event2x tertentu macam malam taon baru gini, mal2x menyediakan dengan harga murah. Praktis, nggak ribet and GPL – gak pake lama. Dah gak jaman deh ibu2x menghabiskan waktu berjam2x di dapur.
EstriShinta Minggu, Januari 02, 2011
Read more ...