Tayangan :

Gambar : Pexels

Tahun-tahun belakangan ini, bekerja dari rumah (WFH) telah menjadi gaya hidup yang tak terhindarkan bagi banyak perempuan yang sebelumnya bekerja di kantor. Namun, jujur, awal-awal mencoba WFH, aku sendiri merasa oleng, saat itu kisaran awal tahun 2021 ketika pandemi covid-19. WFH mulai marak dan menjadi tren yang menyegarkan, terutama bagi ibu-ibu yang ingin tetap produktif sambil lebih dekat dengan anak-anak mereka. Alhamdulillah aku mendapatkan kesempatan itu. 

Mungkin seperti yang lain, tadinya euforia kerja wfh, akupun berpikir yang indah-indah. Asyeek, enak nih bisa kerja fleksibel, kerja dari rumah yang artinya bisa berdekatan slalu dengan buah hati, kerja lebih santai, leluasa mengatur jobdesk, tanpa tekanan dan lepas pantauan cctv bos, mau dasteran, mau kerja sambil rebahan, bebaas…. Eitts, tunggu dulu! Jika kalian berfikir WFH seperti itu, buang jauh-jauh deeh. kalian akan bertemu realita yang tidak sama. Supaya memudahkan, aku akan menyebut kerja WFH ini sebagai kerja remote yah.

Nyatanya, banyak pekerja wfh atau bekerja secara remote sempat merasa sulit berkonsentrasi, terlalu banyak gangguan, dan pekerjaan sepertinya tak kunjung usai. Anakku awal-awal malah gagal paham kalau aku-ibunya ‘kerja secara remote’, yang dia pahami ibunya ada dirumah yang berarti ‘libur’ terus, jadi dia ngajak main dan ngobrol terus tuh, wkwkwk. Awal-awal kerja wfh atau secara remote aku juga ga fokus, banyak distraksi, pelupa, kerjaaan numpuk dan seolah-olah kerjaan ga ada habisnya, ga ‘kelar-kelar’, gitu! Sempat menyalahkan diri sendiri, ‘kerja rutinitas yang sudah digeluti puluhan tahun gini aja ga selesai-selesai. Laporan banyak yang mundur, ketumpuk-tumpuk, dsb. Lama-lama mikir juga, setelah bongkar pasang cara akhirnya mulailah terbentuk pola. Hal ini kutangkap dan kucatat baik-baik. Ternyata, kerja secara remote harus diatur sedemikian rupa yang setting-annya pasti berbeda dengan kerja kantoran, meski hasil kerja yang diharapkan adalah sama!

Kuncinya utamanya adalah disiplin kepada diri sendiri! 

 

Berikut beberapa tips yang kususun dari bongkar pasang pola kerja secara remote :

1. Buat List Kerjaan dengan Prioritas

Pertama, buatlah daftar tugas yang perlu diselesaikan dan tentukan prioritasnya. Kalau bisa dibuat harian ya. Minimal malam hari kita harus punya list, besok mau mengerjakan apa dan berkoordinasi secara online dengan siapa saja. Dengan demikian, kita bisa fokus pada pekerjaan yang benar-benar penting dan mendesak. List ini akan menjadi panduan pegangan kita dalam bekerja.

2. Tetapkan Jam Kerja yang Teratur

Sangat penting untuk memiliki jadwal kerja yang tetap. Saat kita membuka laptop, pastikan waktu tersebut benar-benar diperuntukkan untuk bekerja, bukan untuk menyelesaikan urusan domestik. Sudah ga boleh tuh, kerja sambil nyuapin anak misal, atau angkat jemuran, diselingi memasak, dll. Saranku selesaikan dahulu urusan domestik di pagi hari sebelum mulai bekerja, misal handle krucil, beberes, dst. Pastikan kerjaan berlangsung dalam jangka waktu yang sama. Jika kita kerja kantoran 7-8 jam sehari, misal kalau urgent banget keganggu satu dan lain hal urusan domestik, ambil rapor anak lah, atau ada janji nengokin teman sakit, dsb, ya ganti jam yang tersita tersebut di malam hari. Konsekuensinya harus siap lembur tanpa dibayar. 

3. Gunakan Teknologi

Manfaatkan teknologi seperti aplikasi manajemen waktu, time sheet, kalender online, dan perangkat lunak seperti penyimpanan cloud, serta sepakati platform untuk komunikasi bersama. Teringat pertama kali aku menggunakan zoom meeting saat itu, noraknya sampe ga bisa berword-word, wkwkwk. Justru dengan bekerja secara remote ini lah aku banyak update teknologi baru, terpapar ilmu dari teman-teman yang melek teknologi.

4. Buat Ruang Kerja yang Nyaman

Buatlah ruang kerja yang nyaman, bahkan jika itu hanya meja kecil sederhana di sudut rumah. Jangan memakai meja lipat ya. Selain sempit, struktur tulang belakang yang membungkuk membuat kita mudah capek. Dari pengalamanku, memakai meja lipat dan meja kerja, perbedaannya signifikan loh. Mood kerja dan hasil kerja jauh berbeda. Ruang kerja  dapat membantu kita fokus dan memisahkan pekerjaan dari waktu bersama keluarga.

5. Hindari Multitasking

Hindari multitasking sebisa mungkin. Ingat, kita bukan robot. Komputer aja ga bisa kerja dua instruksi sekaligus. Fokuslah pada satu tugas saja, setelah selesai satu tugas, lanjut ke tugas berikutnya, begitu seterusnya. Hal tersebut lebih rapi dan tanpa disadari akan meningkatkan produktivitas kita.

6. Delegasikan Tugas Rumah

Libatkan suami dan anak-anak dalam tugas-tugas rumah tangga. Mereka dapat membantu dengan membersihkan rumah, memasak, atau dengan suami bergantian merawat anak-anak selama kita bekerja.

7. Sesekali Kerja di Luar Rumah

Untuk menghindari kebosanan dan menjaga kewarasan 😊, cobalah untuk bekerja di luar rumah sesekali. Bisa di kafe, perpustakaan, mal atau taman kota, yang penting tempat tersebut membuat kita merasa nyaman dan produktif.

8. Jangan Lupa Berolahraga

Olahraga adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Meskipun seringnya kumelewatkan poin ini karena terlanjur mager. Boro-boro olahraga atau skincare-an, kerja dari rumah bukannya makin glowing tapi makin buluk, hehe. Untuk 2 hal ini aku perlu effort lebih, tergantung tingkat kemageran masing-masing orang :D. Berjalan pagi atau sekadar melakukan senam ringan di rumah tentunya sangat disarankan untuk membuat kita lebih segar.

 

Terkadang, proses beradaptasi dengan WFH memerlukan waktu, dan mungkin akan ada hari-hari ketika semuanya terasa sedikit kacau dan sepi, di mana kita merindukan obrolan santai dengan teman-teman sekantor, karena pada dasarnya manusia tetaplah menjadi makhluk sosial. Jadi, pintar-pintar kitalah bagaimana menjaga mood supaya tetap asyik dan semangat dalam bekerja. Bagaimanapun juga, menurutku kerja wfh atau kerja remote itu asyik kok, asyik banget malah!! Jika disuruh memilih balik kerja kantoran atau kerja wfh, sudah pasti aku sebagai ibu 2 orang anak akan memilih kerja secara wfh. Banyak beneftinya yang tidak melulu bisa dihitung dengan uang. Tapi, ini opini pribadi ya, kembali ke masing-masing individu nyamannya bagaimana. Alhamdulilah sudah berjalan 2,5 tahun lebih… dan semakin paham cara kerjanya.

Sekarang ini, peluang kerja secara remote makin luas dan mudah diakses dari mana saja. Kemajuan teknologi telah mengubah cara bekerja yang lebih praktis, memungkinkan banyak perusahaan untuk mempekerjakan pekerja dari lokasi jarak jauh. Jika kalian tertarik untuk mencari pekerjaan secara remote, cukup kunjungi situs-situs lowongan kerja yang menyediakan opsi untuk pekerjaan jarak jauh. Biasanya, tersedia tools filter pekerjaan remote yang memungkinkan kalian menyaring pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah atau lokasi yang kalian pilih. Beragam jenis pekerjaan, mulai dari penuh waktu hingga paruh waktu, proyek lepas, dan bahkan magang, tersedia dalam model pekerjaan remote. Jadi peluangnya semakin banyak, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.

Semangat untuk kita semua, baik yang bekerja secara remote maupun di kantor! Semoga tips yang saya bagikan dapat memberikan manfaat dalam menjalani kehidupan kerja yang lebih seimbang dan produktif. Jika ada tips atau pengalaman tambahan yang ingin dibagikan oleh teman-teman, jangan ragu untuk berbagi dalam kolom komentar. Yuk, yuk, bisa yuuk bekerja secara profesional dari rumah! 😊



EstriShinta Kamis, Oktober 26, 2023
Read more ...