Tayangan :

Kadang sifatnya ini membuat saya gemas juga. Agak-agak ke arah geregetan. Tapi jika diingat-ingat lagi, terutama saat malam hari - melihat dia tidur dengan nyenyak dan teringat tingkahnya yang lebay, saya justru geli dibuatnya.

Begini, 

Lebay pertama :

Setiap kali menonton film drama, akhir-akhir ini kami suka menonton film Korea di akhir pekan di Net (referensi: filmnya bagus-bagus). Awalnya dia yang paling bersemangat mengajak menonton, tapi begitu adegan sedih muncul, dia langsung mengajak tidur, ga mau melanjutkan nonton, padahal filmnya tuh lagi seru-serunya - saya penasaran dong dengan akhir ceritanya, tapi dia ga mau melanjutkan nonton. Kan jadi senewen ya? Langsung minta dimatikan dan minta tidur gituh.

Ketika ditanya, "Kenapa sih? Ngantuk?"

Dia menggeleng, "Bukan, filmnya sedih. Aku takut."

Nah lho, apa hubungannya sedih dengan takut, mendadak minta tidur, ga mau menemani menonton sampai tamat (padahal, awalnya dia yang minta ditemani nonton). Trus, kalau disuruh tidur sendiri jawabnya ga mau. "Maunya ditemenin Ibu." Gimana tuh? Nontonnya jadi nanggung karena saya penasaran endingnya. Lagipula, dia sudah berusia 11 tahun, 6 taon lagi sudah 17 taon, sudah gadis. Masak iya tidurnya masih minta ditemenin? Biasanya sih, saya tetep keukeuh nonton, dan dia dengan ngantuk-ngantukan ikutan nyimak juga sih.

Lebay yang kedua : tiap pilek, eksyennya, “Aduh-duh-duh Bu, aku pusing nih, mau pingsan, mau pingsan…” Habis itu nyari tempat empuk buat jatuhan. Suka saya sahutin, “Eeh, kalo pingsan mah nggak perlu nyari kasur kaleee…” Dan dia ketawa cekikikan.

Nah, ini lebay yang ketiga :

Sekarang, lebaynya adalah narsis yang makin menjadi. Phuihh, kalo foto posenya dah niru-niru model kalender. Nah, seperti ini contohnya…






Ada lagi, setiap kali diminta untuk menyapu atau membersihkan rumah, alasannya adaa aja, "Aduh Bu, tanganku pegel-pegel, kakiku juga sakit. Tadi kan aku olahraga keliling lapangan?" atau, "Aduh-duh Bu, lemes aku, perutku sakit." Mendadak gituh, bisa tetiba komplikasi sakit macam-macam. Tak kurang akal, biasanya saya pancing dengan ajakan, "Yuuk, jalan-jalan ke mal yuuk." Dia tahu saya hanya speak doang, lalu dia senyum-senyum gitu deh, nyadar aktingnya ketebak. Meskipun akhirnya dia tetap menyapu atau bersih-bersih rumah juga, seperti itulah lagunya.

Meski menyebalkan, ternyata hal itu bikin kangen juga loh. Apalagi kalau lagi tidur gini, tuh lihat… terlihat manis banget dia. Suka saya pandangi berlama-lama, saya ciumin. Ayahnya suka protes, "Jangan terlalu memanjakan anak, nggak baik," begitu katanya. Yee, mumpung masih pantas dimanjain, kenapa enggak? Karena saya tau, suatu saat - ketika dia telah tumbuh menjadi gadis atau wanita dewasa yang mandiri, saya akan kehilangan moment-moment seperti ini. Jadi meskipun lebay, meski kolokan, meski manja nggak ketulungan, biar sajalah, kelak kan menjadi cerita indah buat saya. (12/08/2013)


EstriShinta Senin, Agustus 12, 2013
Read more ...