Tayangan :

Rupanya, saya salah seorang yang menyukai nostalgia. Bukan berarti hidup di masa lalu. Banyaknya kenangan indah yang tak mungkin terulang lagi,  membuat saya merawat baik kenangan manis itu.

Ceritanya,  dulu banget - dari TK malah, saya sering diajak bulek-bulek saya nonton film india – dengan pacar2x mereka. Bukan karena sayangnya sama saya, tetapi – rupa-rupanya, bulek-bulek saya itu gak bakalan dapat ijin dari kakek-nenek saya kalo mereka pacaran tanpa mengajak saya. Sekecil itu saya sudah di set menjadi satpam oleh kakek-nenek saya untuk bulek-bulek saya, xaxa… Terbayang kan, bagaimana dasyatnya power saya untuk bulek2x saya?

Satu bulek saya yang sudah almarhum, hobinya nonton film india – bersama pacarnya tentunya (waktu itu di Kediri, yang sering muter film2x india kalau nggak bioskop Kencana ya bioskop Sentral – itu lho, yang di depan pasar Setono Bethek). Sekarang dua gedung bioskop itu sudah tak beroperasi, bahkan salah satunya sudah dirobohkan.  Jadinya, tiap saya melihat film india, saya jadi senyum2x sendiri, teringat oleh almarhum bulek saya itu – teringat saat bandelnya berganti2x pacar, atau saat merayu saya supaya mendapat ijin dari kakek- nenek saya untuk wakuncar.

Selain bulek2x saya, ada satu lagi yang hobi nonton, tapi bukan india melainkan ngefannnssss banget sama bang haji,  Rho-ma  I-ra-ma!!  Kalau yang ini adalah budhe saya. Tiap ada filmnya Rhoma Irama, beliau tak pernah absen untuk nonton. Bahkan waktu film Satria Bergitar (kalo tidak salah), waktu itu bioskop Kencana mendatangkan langsung Rhoma Irama dan Yati Octavia ke Kediri. Kira2x tahun 85-an lah, saya sudah ketemu tuh dengan bang haji dan Yati Octavia.

India dan dangdut, bukan sekedar film atau musik bagi saya. Tapi ribuan kenangan manis. Belum lagi tambahan cerita di seputar gedung bioskop. Saat lampu dimatikan, konon pemuda-pemudi yang sedang pacaran sengaja memilih bangku paling belakang (beruntung saya tak pernah diajak bulek2x saya di bangku paling panas ini), artinya bulek2x saya masih tau jalur, alhamdulillah…

Sekarang tak ada lagi gedung bioskop yang memutar film2x india atau dangdut. Satu gedung bioskop yang masih eksis – Golden (kalau Jaya, masih eksis gak ya?), banyakan memutar film2x barat atau mandarin. Tak ada lagi acara menjadi obat nyamuk buat bulek2x saya, tak ada lagi amanat dari Kakek - Nenek saya untuk menjaga Bulek2x saya menjadi obat nyamuk karena beliau berdua sudah berpulang terlebih dahulu. Alangkah cepatnya waktu berlalu.

Bagi saya, semakin banyak kenangan indah yang kita kumpulkan, semakin besar nilai nostalgia yang tercipta di dalam hati. Meskipun tidak bisa kembali ke masa lalu, saya tetap ingin merawat dan mengenang kenangan manis yang pernah terjadi. Menjadi kenangan indah yang tetap abadi dan tak tergantikan.

Semoga kelak, sayapun bisa memberikan kenangan indah untuk orang-orang tersayang saya. 


 

 



EstriShinta Senin, Agustus 06, 2012
Read more ...