Sempat
terlintas di benak saya, mungkin Aning ditakdirkan menjadi anak tunggal supaya
perhatian kami tak terbagi. Enak lho, mempunyai anak yang beranjak remaja, seru
dan asyik dibawa jalan. Untuk urusan pekerjaan pun bisa bantu macam-macam, dari
bawa barang belanjaan sampai nyapu-ngepel dan nyuci piring.
Biasanya
sih sambil jalan dia suka cerita2x tentang teman2x sekolahnya, tentang
guru2xnya yang banyak memotivasi dia. Sip dah. Aning menjadi the best partner saya selain Ayah yang tugasnya nyuci baju. Saya
sendiri, serentetan tugas di rumah selain kerja kantoran adalah memasak,
berbenah kamar dan setrika baju. Nasib ibu bekerja tanpa pembantu,
ya begini ini. Segala sesuatu harus dikerjakan bersama-sama. Bisa gempor saya
kalau dikerjakan seorang diri.
Sampai akhirnya tamu yang mereka harap2xkan datang
juga. Saya telat mens dan dinyatakan hamil. Serius! Antara percaya dan tak
percaya. Setelah hampir 2 tahun lepas KB, akhirnya saya hamil juga. Alhamdulillah…
berarti saya masih dipercaya untuk mengasuh satu anak lagi.
Kurang yakin dengan hasil testpack, saya langsung USG ke bidan Jeany – daerah Kelapa Dua. Dan hasilnya memang positive.
![]() |
print out USG debay 10W |
Saya
nervous? Jelas…. Setelah bertahun-tahun tak merasakan punya bayi, saya musti bersiap2x
dengan pola baru sekarang. Mungkin rutinitas di keluarga kami akan banyak
berubah.
Seorang
bayi mungil, dengan senyum menggemaskan melambai di pelupuk mata saya. Aihh,
lucunya. Rumah akan ramai lagi dengan celoteh bayi, seiring dengan kesibukan yang
pastinya makin menguras tenaga. Gapapa.
Melihat senyum Ayah dan Aning yang mengembang. Aning malah, repot mengingatkan ini-itu. Saya dipijitin, diingatkan minum susu, diingatkan makan supaya adek bayinya sehat katanya. Saya yakin, apapun yang terjadi nanti saya rasa saya tidak akan sendirian.
Tidak ada komentar: